Selasa, 31 Mei 2022

Halo teman-teman, kali ini saya mau sharing tentang sebuah film pendek yang dibawakan di morning briefing kemarin. Film ini diambil dari salah satu iklan asuransi Thailand yang pastinya teman-teman tahu bahwa iklan asuransi Thailand bagus-bagus dan sangat memotivasi.


Berkisah mengenai seorang pria yang sedang berjalan, lalu secara tidak sengaja dia tertumpah oleh air yang tiba-tiba mengalir diatasnya. Namun bukannya marah, dia malah melihat salah satu tanaman yang kering berada di dekatnya, kemudian memindahkan tanaman tersebut dibawah air yang mengalir tersebut.

Lalu dia juga melihat seorang ibu yang sedang mendorong gerobak dagangannya, dengan sigap dia membantu ibu tersebut  mendorong gerobak untuk naik ke trotoar. 

Scene berikutnya memperlihatkan pria tersebut sedang makan disebuah tempat makan, lalu seekor anjing menghampirinya seolah-olah meminta makan, kemudian pria itu melihat isi piringnya yang berisi sepiring nasi dan satu paha ayam, namun tanpa pikir panjang, dia memberikan paha ayam tersebut kepada si anjing sampai-sampai penjual makanannya pun menggeleng-gelengkan kepala.

Pria tersebut juga melewati seorang pengemis dan anaknya yang mana pengemis tersebut menuliskan bahwa dia mengemis untuk membiaya sekolah anaknya. Lalu pria itu membuka dompetnya dan menyerahkan semua uang tunai yang ada di dompetnya.

Begitu banyak hal-hal lain yang di lakukan sang pria ini, seperti memberikan kursi kepada tukang bersih-bersih di bus, membelikan setandan pisang kepada nenek-nenek.

Hal ini dilakukan berulang-ulang oleh sang pria. 

Narator pun berkata, "Dia tidak mendapat apapun, dia tidak akan menjadi kaya, tidak akan masuk TV, masih menjadi orang biasa, tidak sedikitpun lebih terkenal namun yang dia dapat adalah perasaan. Merasakan kebahagian,mendapat lebih banyak pengertian, merasakan kasih sayang dan memiliki apa yang uang tidak dapat beli. Dunia terlihat lebih indah. Lalu bagaimana dengan hidup anda? Apa yang paling anda inginkan?"

Teman-teman bisa menonton videonya di sini :



Cerita ini sangat menyentuh sekali, banyak sekali pelajaran yang di dapat dari film pendek berdurasi 3 menit ini.

Bagaimana kita memaknai suatu kehidupan, dimana ketika kita memberi dengan ikhlas, bukan hanya orang yang kita beri yang merasakan kebahagian, tetapi kita pun juga mendapatkan kebahagiaan itu.

Terkadang kita melihat sesuatu dengan perspektif yang buruk, seperti pada film pendek diatas, dimana banyak orang yang menggeleng-gelengkan kepalanya ketika melihat si pria melakukan hal-hal yang baik seakan-akan mengatakan bahwa hal yang dilakukan oleh pria ini merupakan hal yang bodoh. Namun apabila kita melihat dari sisi positifnya, dia mendapatkan kebahagiaan dari dia berbagi tesebut, bagaimana dia bisa melihat sang anak begitu bahagia dapat menggunakan seragam sekolah, dan hal-hal baik lainnya.

Jadi, bagaimana dengan hidup teman-teman? Apa yang paling teman-teman inginkan dalam hidup ini? 




 


Selasa, 24 Mei 2022


Pagi hari ini saya mau sharing mengenai sebuah cerita inspiratif yang mungkin sudah sering teman-teman baca atau dengarkan, yaitu mengenai seutas tali yang mengikat seekor Gajah.


Pada suatu hari di sebuah tempat latihan sirkus, terdapat seorang pria yang sedang melihat-lihat para bintang sirkus yang sedang berada pada kandangnya masing-masing. Ia melihat seekor macan yang berada pada kandangnya, begitu juga binatang lain yang dikurung dalam kandang.

Namun pandangannya teralihkan ketika melewati tempat pelatihan gajah, yang mana gajah-gajah tersebut tidak berada di dalam kandang seperti binatang lainnya namun hanya diikat oleh seutas tali.

Kondisi ini membuat si pria ini bingung, mengapa gajah tersebut hanya diikat oleh seutas tali, bukankah gajah-gajah tersebut bisa saja lari dengan memutuskan seutas tali yang terikat pada kaki mereka.

Lalu si pria tersebut menanyakan kepada pelatih gajah mengapa gajah-gajah itu tidak melarikan diri dari ikatan seutas tali tersebut.

Kemudian pelatih tersebut menjawab:

“Saat gajah-gajah itu masih kecil, kami mengikat mereka dengan menggunakan tali dan cara yang sama. Saat itu mereka mencoba kabur namun selalu gagal karena kekuatan mereka memang masih lemah. Semakin besar saat kekuatan mereka bertambah, mereka masih percaya bahwa mereka tidak dapat melarikan diri dari tali itu sehingga mereka tidak pernah mencoba untuk melarikan diri.”

Satu-satunya alasan gajah tidak bisa melarikan diri dari tempat itu adalah karena mereka berpikir bahwa mereka tidak mampu melakukan nya, sehingga merasa akan sia-sia saja jika mencoba.

Ternyata kurungan atau rantai baja yang sangat kuat berada di pikiran mereka, bukan di kenyataan.


Insight dari cerita di atas adalah :

- Jangan takut mencoba karena takut gagal, karena pikiran seperti itu yang akan membelenggu kita dari keberhasilan

- Jangan terlalu overthinking terhadap suatu hal.

- Beradaptasi lah terhadap lingkungan. Kita tidak bisa kaku terhadap suatu hal. 

 

Selasa, 10 Mei 2022


Setiap hari senin pagi, di kantor saya selalu ada morning briefing untuk memulai seminggu kedepan dengan penuh semangat. Setiap kali morning briefing juga, selalu ada cerita motivasi yang diceritakan oleh setiap orang bergantian untuk membagikan semangat ataupun pengetahuan baru untuk semua orang.

Nah, di blog ini, setiap selasa saya akan coba menuliskan kembali cerita-cerita motivasi yang dibawakan teman-teman di kantor saya, begitu pula insight-insight yang di dapat dari masing-masing orang berdasarkan sudut pandang mereka masing-masing.



Cerita hari ini berjudul : Lelucon yang berulang-ulang


Suatu hari, datanglah seorang pria tua ke sebuah desa. Pria itu kemudian bercerita mengenai sebuah lelucon kepada warga desa tersebut dan mereka pun tertawa terbahak-bahak atas lelucon tersebut.

Beberapa saat kemudian, pria tua itu kembali menceritakan lelucon yang sama kepada warga desa tersebut, namun hanya beberapa dari mereka yang tertawa.

Selang beberapa menit kemudian, pria tua itu memberitahukan lelucon yang sama dan saat itu juga tidak ada satupun warga desa yang terlihat tertawa lagi.

Kemudian pria tua itu tersenyum dan berkata : 
"Kalian tidak bisa tertawa berulang-ulang pada lelucon yang sama, namun mengapa kalian terus menerus menangis atas suatu masalah yang sama?"


Insight dari cerita diatas :


* Janganlah melakukan hal yang berlebihan. Suatu hal yang berlebih juga tidak selalu baik.

* Belajarlah dari pengalaman agar dapat melakukan perubahan sehingga tidak terus menerus pada titik yang sama.


- Berland Effendi

 


Kamis, 5 Mei 2022.


Liburan panjang tiba, tujuan utama yang terlintas tentunya adalah pulang, pulang ke rumah, bertemu dengan orang tua. Rumah yang nyaman untuk bersantai, bercerita mengenai pertualangan hidup di kota orang.

Bercerita tentang rumah, rumahku berada di desa yang masih banyak pepohonan hijau (dikelilingi hutan). Suasana disini sangatlah berbeda dengan hiruk pikuk kota Jakarta yang penuh keramaian. Setiap pagi yang dilihat adalah halaman hijau, bunga-bunga bermekaran, serta suara burung-burung berkicau.

Bangun pagi, sarapan dengan segelas kopi serta cemilan jajanan pasar yang nikmat. Menyaksikan rutinitas yang dilakukan oleh orang tua : memotong rumput halaman rumah, memasakan sayuran lauk pauk untuk dimakan, berternak ayam, menanam sayuran, ohh sungguh hal-hal yang diimpikan untuk menghabiskan waktu dimasa pensiun.


Terkadang muncul dalam pikiran, mengapa harus berada jauh-jauh dari rumah? Tidakkah cukup dengan menikmati indahnya tempat ini? Berkumpul bersama orang tua. Menikmati kesederhaan yang ada.

Namun setiap kali pertanyaan itu muncul, selalu aku tanyakan pada diri sendiri. Apa yang bisa aku lakukan di sini? Aku merasa butuh lebih banyak berkembang lebih dari sekarang. Tidak bisa berada pada zona nyaman dibawah orang tua. Butuh lebih banyak tantangan dan juga kebebasan.

Berharap dengan berada di Ibu Kota, dapat lebih banyak manfaat bagi banyak orang dan juga menghasilkan lebih banyak karya.

Rumah disini, cukuplah menjadi sebuah peristirahatan, dikala penat pikiran dalam keseharian, bukan menjadi tempat akhir pemberhentiaan (mungkin suatu saat nanti , pensiun dan bisa nyantai sambil main catur sama bapak-bapak etangga 😁)

Selalu nyaman berada disini.


- Berland Effendi









Minggu, 1 Mei 2022.


Hari ini adalah hari pertama bulan Mei 2022, dimana di minggu ini adalah libur panjang pertama kali yang diizinkan oleh pemerintah untuk melaksanakan mudik semenjak pandemi COVID-19.


Di bulan ini, pertama kali nya merasakan tidak ada beban dan tanggung jawab dari dunia pendidikan. Februari kemarin, saya baru saja menyelesaikan pendidikan S2 saya, dan dibulan April, saya baru saja mendapatkan gelar sertifikasi untuk pekerjaan saya. Saat ini adalah waktunya untuk bersantai, dan mencoba pengalaman baru yaitu menulis blog.


Tulisan pertama ini hanyalah pencobaan untuk melihat bagaimana tampilan post pada blog saya, sehingga tidak ada yang terlalu berarti pada tulisan ini :)


Semoga kedepannya, dengan adanya blog ini, saya semakin terlatih untuk menulis dan terus berkarya.


- Berland Effendi